BIG-BANG vs SCREAMER

Pengapian big-bang arti hurufiahny duaaaaaaaaaarrr!!!! Ledakan besar. Big-bang dijalur balap motor prototipe dikembangkan sebagai ajian multiuse. Tidak sekedar mengail tenaga super, apalagi diera motor 4 tak (4 stroke), kian mejadi.
Rumus big-bang sebelumnya pada GP 2 TAK (GP 500). Pengapiannya meledak berdekatan derajat 180, tanpa pusing dikawinkan dengan rotasi roda, akselerasinya mengalir. Kan motor bakar 2 tak tiap langkah melakukan 2 proses sekaligus.
Mesin 4 tak mengubah paten pengapian ini,basisnya dimainkan beruntun pada derajat 720. Sesuai proses pembakaran 4 tak . Dalam proses itu pasti terjadi jeda pada proses rotasi as kruk. Jeda ini justru dimanfaatkan untuk menggasing roda motoGP . Jeda antar proses isap, kompresi, usaha, buang. ''Big-bang telah berkembang pada kenyamanan'' yakin Jeremmy Burgess ketika pertama kali datang ke Yamaha dari Honda bersama Rossi. Sebenarnya pengapian big-bang secara sederhana dapat dikatakan sebagai berikut:
  • Pengapian yang dibuat sebisa mungkin bekerja serentak pada mesin bersilinder banyak (>1), ini digunakan untuk  mendapat ''relaxation time'' untuk dapat mentransfer tenaga dari engine ke roda belakang.
  • Dengan serentaknya pengapian, maka konstan power yang dikeluarkan hampir bisa didapatkan dalam waktu yang  hampir bebarengan dan hal tersebut sangat berpengaruh pada handling kendaraan. 
 Sementara pada pengapian screamer adalah sebagai berikut:
    •  Pengapian dengan melakukan firing secara bergantian, saat beberapa piston ada di TMA dan piston lain di TMB.
    • Dengan pergantian tersebut maka setiap saat akan terjadi konstan power yang akan berimbas pada kurang stabilnya handling kendaraan. 
A21